Kabar miring tentang cokelat ternyata membuat para
pakar turut menyatakan pembelaannya.
Ya jelas saja kalau
Anda menyantapnya setiap hari dan dalam jumlah berlebihan (lebih dari 80 gr per
hari). Produk cokelat umumnya mengandung kalori asal lemak lebih dari 30%,
bahkan ada yang hingga 49%. Padahal, standar maksimum asupan kalori asal lemak
yang tergolong sehat tidak boleh lebih dari 30%. Sebagai contoh, 1 batang (40
gr) cokelat merek populer mengandung 220 kalori berasal dari lemak, belum
terhitung kalori yang didapatkan dari gula.
Boleh jadi kabar ini
ada benarnya. Namun jangan dulu mengkambinghitamkan cokelat, karena dalam
cokelat batangan juga ada gula. Kandungan teobromin, senyawa sejenis kafein,
yang tersimpan dalam cokelat bisa meredakan stres dan depresi, serta
mengurangi kelelahan dengan cara membuat
otot-otot kaku menjadi lemas.
Efek nikmat ini memang membuat nyaman, tetapi
tidak membuat kita ketagihan, karena efek teobromin tidak sehabat kafein.
Justru gula dalam cokelat yang membuat ketagihan, karena tubuh menuntut diisi
dengan makanan bergizi. Namun kemudian yang kita suap justru cokelat, cokelat,
dan cokelat. Jadi, jangan salahkan cokelat. Untuk membuktikan kebenarannya (
dan mendapatkan manfaat sehatnya), biasakan minum seduhan 1 sdt cokelat bubuk
dengan ¾ cangkir air masak hangat, dibubuhi ½ sdm madu alam murni (raw honey).
0 komentar:
Posting Komentar